Wednesday, October 5, 2011

Mengenang Steve Jobs

Kamis, 06 Oktober 2011 07:20 WIB

Pagi hari ini Apple mengumumkan sebuah berita yang menyedihkan. Dunia kembali kehilangan salah satu putra terbaiknya. Mantan CEO dan co-founder Apple, Steve Jobs yang diakui sebagai salah satu CEO Amerika terbaik di masanya, menutup usianya di usia yang masih relatif muda, 56 tahun. (06/10)

Meninggalnya Jobs sesungguhnya bukan hal yang terlalu mengejutkan karena selama bertahun-tahun pria yang diakui sebagai salah satu orang yang berperan penting dalam mengubah peradaban ini telah berjuang melawan kanker prostat dan penyakit lain yang menggerogoti tubuhnya.

Sebelum ini Jobs telah memutuskan untuk mengundurkan diri dari posnya sebagai CEO Apple pada akhir bulan Agustus lalu. Jobs mengalihkan posisi sebagai CEO kepada Tim Cook, orang kepercayaannya dan memilih untuk berperan sebagai chairman.

Dalam surat pengunduran dirinya Agustus itu Jobs telah mengemukakan bahwa karena penyakitnya ia sudah tidak bisa lagi menjalankan tugas sebagai CEO. “Saya selalu berkata bahwa apabila tiba saatnya saya tidak bisa lagi menjalankan tugas dan harapan sebagai CEO Apple, saya akan menjadi orang pertama yang mengatakannya kepada Anda. Sayangnya, hari itu sudah tiba,” itu adalah bunyi dari surat pengunduran diri Jobs.

Steve Jobs, Salah Satu Manusia yang Membentuk Peradaban

Jobs merupakan salah satu orang paling kaya di dunia yang tidak mengecap pendidikan formal bangku kuliah dan meraih gelar sarjana. Steve Jobs memilih untuk meninggalkan bangku kuliah dan memulai Apple Computer bersama temannya Steve Wozniak di akhir periode 1970-an.

Apple segera mengeluarkan produk komputer yang bernama Apple 1. Akan tetapi kesuksesan perusahaan ini ditandai oleh produk Apple II dan menempatkan Apple sebagai pemain penting dari industri PC, yang menemui kulminasi pada tahun 1980, di mana perusahaan ini melakukan IPO-nya dan menjadikan Steve Jobs sebagai multijutawan.

Meskipun Apple menuai sukses besar dari Mac, hubungan antara Jobs dengan management internal memburuk sehingga pada tahun 1985 dewan direksi Apple memutuskan untuk menghilangkan kekuasaan Steve Jobs dan membuatnya meninggalkan perusahaan yang ditemukannya tersebut. Saat itu Jobs menjual seluruh sahamnya, dan hanya menyisakan satu lembar saja.

Untung tidak dapa diraih dan malang tidak dapat ditolak, sepeninggalan Jobs, kondisi Apple justru memburuk. Akan tetapi langkah Apple membeli NeXY – perusahaan komputer lain yang dibentuk Jobs setelah ia meninggalkan Apple – di tahun 1997 mengembalikan Jobs ke Apple dan menjadikannya interim CEO. Pada tahun 2000 Apple memutuskan untuk memberikan title CEO sepenuhnya kepada Jobs.

Chairman Google Eric Schmidt menilai bahwa Steve Jobs merupakan CEO paling sukses di AS dalam waktu 25 tahun terakhir. Schmidt menyatakan dalam sebuah pernyataan, “Dia (Jobs) mengkombinasikan dengan cara unik sentuhan dari seorang seniman dan visi seorang insinyur untuk membangun sebuah perusahaan yang luar biasa... salah satu pemimpin perusahaan di AS yang terhebat sepanjang sejarah.

Steve Jobs merupakan orang dibalik kelahiran dan kesuksesan produk-produks seperti iPod, iPhone dan iPad. Jobs bukan saja mengubah kondisi dan perkembangan teknologi dunia, ia bahkan mengubah kebudayaan dan cara hidup manusia itu sendiri melalui perubahan cara kita menikmati musik, film dan permainan.

Saat ini kita semua menantikan bagaimana Apple akan berkembang sepeninggalan orang yang telah menjadi ‘jiwa’ dari perusahaan tersebut. Para analis masih percaya bahwa Apple akan tetap dapat melanjutkan budaya ambisius dan terus melahirkan produk-produk luar biasa baru sepeninggalan Jobs.

No comments:

Post a Comment